Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Green House Itu Rumah Untuk Tanaman Kita

Gambar
Green House Itu Rumah Untuk Tanaman Kita – tentu saja ini adalah gambaran atau bahasa sederhana saja untuk menggambarkan bagaimana kita membudidayakan tanaman dengan cara yang terbaik. Melalui green house (baca: rumah untuk tanaman) ini kita memberikan pelayanan yang terbaik untuk tanaman kita, mulai dari pembibitan, perawatan, perlindungan dan pada saat melakukan panen. Bahasa tersebut tidaklah berlebihan. Sebab dengan perlindungan yang baik melalui rumah yang kita berikan pada tanaman kita, maka pada dasarnya kita telah memberikan investasi yang jauh lebih baik dari tanaman yang akan kita hasilkan. Memang sudah begitu filosofisnya. Saat kita merawat dan menjaga sesuatu dengan baik, maka pada saat berikutnya dia akan merawat dan menjaga kita dengan jauh lebih baik. Ini bukan lagi teori, akan tetapi sudah hukum alam, sudah sunatullah. Begitu juga dengan tanaman kita. Saat kita hadirkan rumah yang sesuai untuk tanaman kita, maka banyak hal baik kita dapatkan. Hal paling utama adalah p

Lakukan Peremajaan Perkebunan Karet, Produktiftas Meningkat 30 Persen!

Gambar
Artikel tentang Lakukan Peremajaan Perkebunan Karet, Produktiftas Meningkat 30 Persen! Ini buka semata jargon. Akan tetapi sebuah saran dan tips meningkatkan produktifitas perkebunan karet tua ataupun perkebunan karet yang belum memilih dari bibit klon unggul sebelumnya. Data produktifitas karet menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki areal perkebunan perkebunan karet terluas di dunia, namun nyatanya untuk produktifitasnya berada di nomor terakhir. Produktifitas karet Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan Negara-negara lain penghasil karet alami. Bandingkan produktifitas beberapa Negara penghasil karet berikut ini, dihitung dari perolehan karet dari lahan per hektar. Negara India 1,8 ton per hektar. Thailand 1,79 ton per hektar. Vietnam (Negara yang baru saja mengembangkan perkebunan karet sebagai salah satu usaha Negara) 1,79 tonper hektar. Srilanka 1,55 ton per hektar. Chinda 1,16 ton per hekatar. Malaysia 1,5 ton per hektar. Sementara untuk produktifitas perkebunan karet In

Menangkap Prospek Cerah Perkebunan Karet Indonesia

Gambar
Permintaan karet terus meningkat. Semakin tinggi permintaan dunia akan kebutuhan karet, maka Indonesia akan semakin diuntungkan. Sebab saat ini Indonesia merupakan Negara terbesar kedua di dunia sebagai penyuplai karet Internasiona. Catatan dunia selama ini Indonesia mengirim 3,04 juta ton karet mentah alam pertahun. Begitu kira-kira gambaran mentah prospek cerah perkebunan karet Indonesia. Faktanya, kebutuhan karet Internasional masih sangat jauh dari kemampuan suplai karet alam Indonesia. Kajian yang dilakukan oleh Universitas Free Belanda, prediksi permintaan karet dunia pada tahun 2020 akan mencapai 25 juta ton dalam satu tahun. Dari total 25 juta ton tersebut dibutuhkan karet alam sebesar 13,472 ton (53,89%). Padahal saat ini Negara produsen karet alam hanya mampu mensuplai 7,8 juta ton. Sedangkan Indonesia hanya mampu menyumbang kebutuhan karet dunia 3,04 juta ton. Tujuan ekspor karet utama Indonesia adalah USA, Cina, Jepang, Brazil, Turki, Kanada, India, German, Belgia, Prancis,