Pengendalian Hama Penggerek Buah Kakao Dengan Semut
Dari tujuh spesies itu terdapat empat spesies yang memangsa hama penggerek buah kakao, yaitu Oecophylla smaragdina (semut rangrang), Crematogaster sp (semut hitam), Anoplolepis longipes, dan Iridomyrmex sp.
Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menguraikan, semut rangrang (berwarna merah) merupakan predator yang mempunyai tingkat pengendalian paling tinggi. Sementara Iridomyrmex membawa dan berbagi spora-spora cendawan Phytophthora yang mengakibatkan penyakit kedaluwarsa buah kakao dan penyakit kanker batang.
Khusus pada masalah serangan hama penggerek batang kakao, La Daha menguraikan bahwa duduk masalah itu berawal dari ulah serangga tertentu yang menebarkan larva ke lekukan kulit buah kakao. Selang 4-5 hari, larva menetas dan muncullah mikroorganisme yang menggerek buah kakao sampai biji. Akibat terlumatnya plasenta buah, biji kakao eksklusif menghitam, mengeras, mengering, dan melekat pada kulit buah kakao. Seketika biji kakao itu tak berharga lagi.
Dengan adanya semut rang- rang di pohon kakao, acara penebaran larva hama penggerek batang kakao sanggup dikendalikan. Jadi, bahu-membahu hama yang menghancurkan buah kakao merupakan sebangsa serangga juga.
“Biarlah kita mengatasi serangga dengan serangga pula. Hindari menggunakan larutan kimia,” papar La Daha.
Memanfaatkan limbah Bagaimana caranya memberdayakan semut merah itu sebagai sobat petani kakao? “Gampang!” kata lelaki kelahiran Muna, 15 Agustus 1953, ini. Usus ayam yang biasa dibuang di sekitar pasar unggas dijadikan sebagai perangsang. Usus ayam diletakkan pada salah satu dahan. Protein yang terkandung dalam usus mengundang semut merah berdatangan kemudian bersemayam dan “merakit rumahnya” dengan dedaunan kakao.
Bagi masyarakat Sulawesi, usus ayam biasanya tak dikonsumsi dan dibuang begitu saja di sekitar pasar tradisional. Dari pada mencemari lingkungan, lebih baik usus itu dimanfaatkan sebagai sobat bagi petani. “Sebetulnya, dengan usus ikan juga boleh. Intinya, kita manfaatkan limbah, termasuk jeroan binatang yang acap kali menebar kedaluwarsa kurang sedap bagi warga,” kata La Daha.
Bagaimana dengan buah lain? Terhadap buah mangga yang selalu membusuk alasannya yaitu serangan larva serangga tertentu juga sanggup diatasi dengan cara ini. (NAR)
Komentar
Posting Komentar