Teknis Budidaya Jabon (Anthocephalus Cadamba)

Jabon (Anthocephalus cadamba) lebih elok daripada kayu lainnya, tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang gampang dikupas, lebih gampang dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat, Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya. Merupakan salah satu jenis kayu / pohon yang pertumbuhannya sangat cepat dan sanggup tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
Ketinggian : 10-2000m dpl
Curah hujan : 1250-3000m/th
Perkiraan suhu :100 C – 400 C
Kondisi tanah (PH) :4,5 – 7,5.
Jabon mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan tumbuhan kayu lainnya, termasuk albasia (sengon). Dari hasil uji coba yang telah kami lakukan, keunggulan tumbuhan jabon sanggup diuraikan dari beberapa kriteria, diantaranya sebagai berikut :
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya :
    diameter batang sanggup tumbuh berkisar 10cm/th
    tinggi batang pada usia 12 tahun sanggup mencapai 20 meter, sehingga pada usia 6-8 tahun sudah sanggup dipanen, berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
    Tidak memerlukan pemangkasan lantaran pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri
PENANAMAN dan PERAWATAN
Jabon merupakan tumbuhan yang gampang tumbuh dan berkembang dan tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya.
ARA BUDIDAYA POHON JABON
Sebelumnya saya jelaskan persoalan metode ukuran jarak tanam pohon jabon pada umumnya :
Pola Hutan Rakyat Umumnya memakai jarak tanam 2 x 2,5 m. namun hasil pertumbuhan dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal, cara ini biasanya dipakai masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya mirip hutan.
Perkebunan pada umumnya memakai jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. jarak tersebut sanggup memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya,sebab radius lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon yaitu wilayah perembesan unsur-unsur hara ditanah oleh akar pohon. jadi jarak 4 x 5 m yaitu yang paling baik bagi pertumbuhan pohon jabon.
Cara Tanam :
Buka Lobang Lebar.40 x Panjang.40 x dalam 50 cm. (untuk bibit 40-50 cm)
Lalu masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang setinggi 30 cm (dapat pribadi tanam/3-7 hr kemudian gres tanam),kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam,dudukan yang benar/rata,lalu isi tanah kompos sebagai epilog akar dengan tanah setinggi 20 cm (jangan diterlalu dipadatkan),hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air.
Perawatan :
Semprot Pungisida secara aktip per 2 ahad sekali selama 3-5 bulan tergantung keadaan gangguan, semoga daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup banyak pengusida sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis dimakan ulat alasannya daun sudah banyak.
Pemupukan :
untuk pertumbuhan maksimal sanggup dilakukan hingga usia 3 tahun, cukup kompos + NPK, Periode pemupukan 1-2 kali/setahun.
awal tanam - 1 Tahun : NPK 1 sendok makan (tabur jgn kena/menumpuk pada batang pangkal)
1 Tahun - 2 Tahun : Kompos 4 kilo + NPK 2,5 On
2 Tahun - 3 Tahun : Kompos 8 kilo + NPK 7,5 On
Dapat juga hanya dengan kompos :
1 Tahun - 2 Tahun : Kompos 10 Kilo
2 Tahun - 3 Tahun : Kompos 10 kilo
Kompos sangat penting peranannya,kompos berperan sebagai absorbent yg sanggup menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation didalam tanah. tampa kompos tanah semakin usang semakin jenuh,jika tanah jenuh pinjaman pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak sanggup lagi mengikat mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak sanggup mengurai kedalam tanah dan akan menguap atau tercuci, kompos memperbarui kondisi tanah dan mengakibatkan tanah disekitar pangkal pohon/akar menjadi lembab dan subur, dengan kompos pupuk yang diberikan sanggup mengurai dengan baik sehingga akar menjadi gampang menyerap unsur hara tersebut.
Perawatan Kebersihan disekitar pohon,agar sumber masakan akar tidak terganggu dan sanggup maksimal diserap akar pohon.minimal perawatan hingga usia 1 tahunan,untuk selebihnya sanggup juga dibiarkan,sebab daya serap akar sudah kuat.
PEMASARAN
Karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat diharapkan pada industri kayu lapis (plywood), materi baku meubel dan furniture, serta materi bangunan non kontruksi. Keunggulan inilah yang menciptakan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan industri kayu lapis siap untuk membeli setiap ketika dalam jumlah yang tidak terbatas.
NILAI EKONOMIS
Budidaya tumbuhan jabon akan menawarkan banyak sekali laba yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tumbuhan jabon sehabis dipanen pada usia 8-10 tahun (asumsi harga terendah, dan batang terkecil) pada setiap batang kayu jabon diperoleh :
- tinggi batang yang sanggup terjual rata-rata 12m
- diameter batang rata-rata 30 cm
Budidaya tumbuhan jabon akan menawarkan laba yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar.  Perkiraan dalam 4 – 5 tahun mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon berumur 4 – 5 tahun sebanyak 800 – 1.000 m3 per ha.  Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2-juta per m3 dan produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman jabon mencapai Rp960-juta per ha. Saat ini harga per m3 jabon berumur 4 tahun mencapai Rp716.000; umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon ‘hanya’ Rp572.800.000.
PELUANG INVESTASI
Menanam jabon bagaikan menanam emas, alasannya kebutuhan kayu akan terus meninggi, lantaran ketika ini pemerintah melarang penggunaan kayu lingkaran hasil tebangan hutan alam, kesannya banyak industri tutup akhir kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan semakin meningkat terus.(setbakorluh.jatengprov.go.id)