Cara Budidaya Tanaman Obat (Ciplukan) Dalam Pot

Untuk beberapa orang mungkin tanaman obat “Ciplukan” belum terlalu familiar atau banyak dikenal. Namun untuk masyarakat pedesaan sudah niscaya tidak abnormal lagi dengan tanaman ciplukan. Tanaman ini biasa ditemukan di sawah atau ladang ketika musin kemarau biasanya tumbuh dibawah tanaman palawija menyerupai jagung dan kacang-kacangan.. Tanaman ini mempunyai nama latin Physalis angulata ini mempunyai beberapa nama lain dan khas yang berbeda pada setiap daerah. Nama lain dari Ciplukan antara lain : Morel berry di Inggris, Ciplukan  di Indonesia. Di beberapa kawasan di Indonesia ternyata masyarakat mengenal dengan nama atau julukan yang berbeda-beda. menyerupai Ceplukan untuk orang Jawa, Cecendet untuk orang Sunda, Yor-yoran untuk orang Madura.

Untuk masyarakat pedesaan, Ciplukan dianggap sebagai tanaman liar yang tidak mempunyai kegunaan dan buahnya sanggup dimakan. Namun diluar negeri taman ciplukan sudah dimanfaatkan sebagai materi farmasi obat sebab kandunganya. Tanaman Ciplukan berupa semak perdu rendah (maksimal tingginya 1 m) dan mempunyai umur ± 1 tahun. Memiliki bunga berwarna kuning, buah berbentuk lingkaran yang dilindungi kerudung epilog buah dan mempunyai rasa asam manis.Nah ternyata ciplukan juga bisa dibudidayakan dalam pot menjadi tanaman yang tumbuh dalam pot,

 Baca Juga : Tahapan Pembuatan Green House yang Perlu diperhatikan Untuk Hasil Lebih Optimal

Yuk kita simak cara membudidayakanya.
Tanaman ini bisa tumbuh dan  cocok hidup di tanah yang subur, gembur, tidak tergenang air, dan mempunyai pH mendekati netral. Tanaman ciplukan bisa hidup pada tanah yang kurus, agak padat, dan kurang terawat bersama tanaman liar yang lain. Kondisi lapisan olah tanah potongan atas sangat kuat terhadap kesuburan tanaman ceplukan. Ciplukan sanggup hidup di dataran rendah sampai dataran dengan ketinggian sekitar 1.500 m dpl.
Untuk membudidayakan tanaman ciplukan yang dilakukan dengan memanfaatkan bibit hasil perbanyakan generatif, memerlukan tahap-tahap aktivitas sebagai berikut :

1) Benih disiapkan dari buah ciplukan yang renta dan matang dari tanaman ciplukan yang berumur lebih dari 2,5 bulan. Buah yang telah renta dan matang, kalau dipijit dengan jari akan mengeluarkan daging buah yang lunak beserta bijinya. Biji ini dipakai sebagai benih yang siap disemai.

2) Penyemaian dilakukan untuk mengecambahkan biji-biji ciplukan sehingga tumbuh menjadi tanaman mini yang telah siap untuk dipindahkan ke lapangan. Tanah yang akan dipakai sebagai media persemaian harus berfisik halus dan gembur serta mempunyai unsur hara yang cukup.

3) Pemeliharaan benih ciplukan pada kolam semai relatif lebih gampang dilakukan dibanding pemeliharaan benih pada bedengan. Penyemaian biji di bedengan perlu ditutup dengan sungkup plastik untuk menekan penguapan air dari media semai, menghindari terpaan panas atau air hujan, serta mencegah serangan hama dan penyakit. Bibit yang berumur 1-1,5 bulan telah siap untuk ditanam di lahan.

4) Bibit ciplukan yang tumbuh di persemaian mempunyai akar relatif sedikit, batang masih lunak, dan jumlah daun ± 8 lembar. Bibit ini mempunyai kelemahan yakni akar dan batangnya gampang rusak, dan sehabis dicabut daunnya cepat layu. Oleh sebab itu, bibit ciplukan tersebut perlu dipindahkan hati-hati, dan sehabis dicabut harus segera ditanam kembali.

Jangan Lewatkan : Fungsi, Manfaat & Kegunaan Greenhouse

5) Perawatan tanaman ciplukan di lahan tanam sama dengan perawatan tanaman ciplukan di pot. Penyuluhan tanaman harus segera dilakukan untuk menggati bibit tanaman yang mati. Penyiraman tanaman ciplukan tidak perlu berlebihan, mengingat kebutuhannya terhadap air tidak beda jauh dengan palawija, yakni relatif sedikit. Memperhatikan sifat dan fisik tanaman ciplukan, maka pemupukan sanggup dilakukan sebanyak dari takaran pupuk yang dipakai pada tanaman tomat.
*Info Harga Plastik Pertanian Bisa Langsung Anda cek DISINI

Perawatan tanaman ciplukan di lahan tanam sama dengan perawatan tanaman ceplukan di pot. Penyuluhan tanaman harus segera dilakukan untuk menggati bibit tanaman yang mati. Penyiraman tanaman ceplukan tidak perlu berlebihan, mengingat kebutuhannya terhadap air tidak beda jauh dengan palawija, yakni relatif sedikit. Memperhatikan sifat dan fisik tanaman ceplukan, maka pemupukan sanggup dilakukan sebanyak  dari takaran pupuk yang dipakai pada tanaman tomat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Begini Cara Tepat Memasang Paranet yang Benar

Cara Membuat Green House Sederhana Dengan Paranet

Rahasia Budidaya Melon Hidroponik Agar Panen Melimpah