Simak, Apa Saja Hama Tanaman Buah apel
Tanaman buah Apel ialah jenis tanaman buah-buahan, atau buah yang diproduksi dari pohon buah apel. Buah apel biasanya memiliki warna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras. Buah ini mempunyai berbagai biji di dalamnya.
Masyrakat mulai mengenal tanaman ini di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak wilayah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Tanaman ini meiliki nama ilmiah dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Buah tanaman apel lebih baik dimakan dalam keadaan masih mentah, dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel.
Pengenalan dan Pengendalian Hama di Tanaman Apel
Baca Juga : Inilah Cara Menangani Hama & Penyakit Pada Tanaman Anthurium
(1). Kutu daun
Hama kutu daun ini menyerang daun pada tanaman apel yang masih muda, tangkai, cabang, dan juga bunga. Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap cairan yang berada di dalam bagian yang diserang. Akibat serangan ialah terdapat daun yang mengkriting, pembungaan terlambat, dan buah-buah yang muda gugur. Serangan yang hebat menjadikan tanaman tidak menghasikan buah.
(2). Kutu sisik
Hama kutu sisik menyerang buah pada tanaman sehingga buah menjadi bercak-bercak merah yang mengakibatkan turunnya kualitas dan kuantitas hingga 40%. Pengendalian dilakukan dengan melakukan pengecatan batang tanaman dengan bubur kalifornia.
(3). Tungau (Panonychus ulmi)
Hama Tungau menyerang daun yang muda, daun tua, dan juga buah. Serangan hebat ditandai dengan terdapat bercak kuning, buram, coklat, dan mongering di daun. Pengandalian dilakukan dengan menggunakan akarisida berbahan aktif dicofol, propagate, dan cyhexatin. Pengendalian semetode alami dilakukan menggunakan musuh alami yaitu Coccinellidae dan Lycosa dan tungau predator.
(4) Thrips
Hama ini menyerang tanaman pada bagian daun yang masih muda dan di buah yang sudah mekar. Serangan ini menjadikan daun menjadi menebal, kedua sisi menggulung ke atas, dan pertumbuhan daun menjadi tidak normal. Serangan di buah yang masih kecil menjadikan bekas luka berwarna coklat keabu-abuan. Musuh alami yang bisa digunakan untuk pengendalian thrips ialah Coccinellidae.
(5). Ulat daun
Hama ulat daun menyerang tanaman semetode berkelompok. Di saat baru menetas, ulat-ulat menggerek daun sehingga daun berlubang tidak teratur dan di akhirnya hanya tinggal tulang daunnya. Pengendalian dilakukan semetode mekanis dengan metode membuang kelompok telur. Kelompok telur terkadang hanya berada di satu helaian daun. Pengendalian semetode kimia bisa dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif metamidofos.
(6). Serangga penghisap daun
Hama ini menyerang tanaman pada bagian daun muda, tunas, dan buah dengan metode menghisap cairan yang ada di dalamnya. Waktu serangan umumnya berlangsung di pagi atau sore hari. Tanda-tanda terlihat di tunas yang menjadi berwarna coklat, kering, dan mati. Di buah menjadikan buah menjadi bercak coklat, nekrosis. Ketika buah sudah berkembang menjadi lebih besar, bercak akan mudah pecah sehingga kualitas buah menurun. Pengendalian semetode kimia dilakukan dengan insektisida berbahan aktif asefat dan metomil dan dilakukan di pagi atau sore hari.
(7). Penggerek buah apel
Hama ini menyerang buah tanaman apel. Buah yang terserang akan berlubang sebesar 1-2 mm. pengendalian mesti segera dilakukan untuk mencegah gagal panen. Pengendaian bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida sebelum hama bertelur di dalam buah. Insektisida yang digunakan berbahan aktif asefat. Penyemprotan dilakukan di saat mahkota bunga sudah luruh dan dilakukan selanjutnya setiap seminggu sekali.
Jangan Lewatkan : Pengertian dan Fungsi Polybag
(8). Lalat buah
Hama lalat buah menyerang tanaman sehingga menjadikan buah menjadi busuk. Pengendalian di fase pupa dan lava sulit dilakukan karena di fase tersebut hama berada di dalam buah dan dalam tanah. Pengendalian dilakukan di fase dewasa ialah yang paling mudah dilakukan. Pengendalian bisa dilakukan dengan mengumpulkan buah yang terserang kemudian membakarnya.
Masyrakat mulai mengenal tanaman ini di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak wilayah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Tanaman ini meiliki nama ilmiah dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Buah tanaman apel lebih baik dimakan dalam keadaan masih mentah, dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel.
Pengenalan dan Pengendalian Hama di Tanaman Apel
Baca Juga : Inilah Cara Menangani Hama & Penyakit Pada Tanaman Anthurium
(1). Kutu daun
Hama kutu daun ini menyerang daun pada tanaman apel yang masih muda, tangkai, cabang, dan juga bunga. Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap cairan yang berada di dalam bagian yang diserang. Akibat serangan ialah terdapat daun yang mengkriting, pembungaan terlambat, dan buah-buah yang muda gugur. Serangan yang hebat menjadikan tanaman tidak menghasikan buah.
(2). Kutu sisik
Hama kutu sisik menyerang buah pada tanaman sehingga buah menjadi bercak-bercak merah yang mengakibatkan turunnya kualitas dan kuantitas hingga 40%. Pengendalian dilakukan dengan melakukan pengecatan batang tanaman dengan bubur kalifornia.
(3). Tungau (Panonychus ulmi)
Hama Tungau menyerang daun yang muda, daun tua, dan juga buah. Serangan hebat ditandai dengan terdapat bercak kuning, buram, coklat, dan mongering di daun. Pengandalian dilakukan dengan menggunakan akarisida berbahan aktif dicofol, propagate, dan cyhexatin. Pengendalian semetode alami dilakukan menggunakan musuh alami yaitu Coccinellidae dan Lycosa dan tungau predator.
(4) Thrips
Hama ini menyerang tanaman pada bagian daun yang masih muda dan di buah yang sudah mekar. Serangan ini menjadikan daun menjadi menebal, kedua sisi menggulung ke atas, dan pertumbuhan daun menjadi tidak normal. Serangan di buah yang masih kecil menjadikan bekas luka berwarna coklat keabu-abuan. Musuh alami yang bisa digunakan untuk pengendalian thrips ialah Coccinellidae.
(5). Ulat daun
Hama ulat daun menyerang tanaman semetode berkelompok. Di saat baru menetas, ulat-ulat menggerek daun sehingga daun berlubang tidak teratur dan di akhirnya hanya tinggal tulang daunnya. Pengendalian dilakukan semetode mekanis dengan metode membuang kelompok telur. Kelompok telur terkadang hanya berada di satu helaian daun. Pengendalian semetode kimia bisa dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif metamidofos.
(6). Serangga penghisap daun
Hama ini menyerang tanaman pada bagian daun muda, tunas, dan buah dengan metode menghisap cairan yang ada di dalamnya. Waktu serangan umumnya berlangsung di pagi atau sore hari. Tanda-tanda terlihat di tunas yang menjadi berwarna coklat, kering, dan mati. Di buah menjadikan buah menjadi bercak coklat, nekrosis. Ketika buah sudah berkembang menjadi lebih besar, bercak akan mudah pecah sehingga kualitas buah menurun. Pengendalian semetode kimia dilakukan dengan insektisida berbahan aktif asefat dan metomil dan dilakukan di pagi atau sore hari.
(7). Penggerek buah apel
Hama ini menyerang buah tanaman apel. Buah yang terserang akan berlubang sebesar 1-2 mm. pengendalian mesti segera dilakukan untuk mencegah gagal panen. Pengendaian bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida sebelum hama bertelur di dalam buah. Insektisida yang digunakan berbahan aktif asefat. Penyemprotan dilakukan di saat mahkota bunga sudah luruh dan dilakukan selanjutnya setiap seminggu sekali.
Jangan Lewatkan : Pengertian dan Fungsi Polybag
(8). Lalat buah
Hama lalat buah menyerang tanaman sehingga menjadikan buah menjadi busuk. Pengendalian di fase pupa dan lava sulit dilakukan karena di fase tersebut hama berada di dalam buah dan dalam tanah. Pengendalian dilakukan di fase dewasa ialah yang paling mudah dilakukan. Pengendalian bisa dilakukan dengan mengumpulkan buah yang terserang kemudian membakarnya.
Komentar
Posting Komentar