Hama Pada Tanaman Buah

Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah. Buah terkadang membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan. Buah dalam arti lingkup pertanian hortikultura atau pangan merupakan lebih luas daripada pengertian buah di atas dan terkadang disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan bisa pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Maka dari itu, untuk bisa membedakannya, buah yang benar menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah seringkali mempunyai nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid.
Pengendalian Hama Binatang dan Penyakit Pada Tanaman Buah

Tanaman tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Biasanya tanaman diganggu oleh binatang atau organisme kecil seperti bakteri, virus dan jamur. Hewan bisa disebut hama karena mereka mengganggu tanaman dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit, wereng, tikus, walang sangit merupakan berbagai contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman.

Penyakit adalah gangguan pada tanaman yang ditimbulkan oleh serangan virus, bakteri, dan jamur. Tidak sama halnya seperti hama, penyakit tidak memakan tanaman, tetapi mereka merusak tanaman dengan mengganggu proses-proses dalam tubuh tanaman sehingga mematikan tanaman. Maka dai itu, tanaman yang diserang penyakit, pada umumnya tubuhnya masih utuh. Akan tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan bisa menjadikan kematian. Untuk membasmi hama dan penyakit, bisanya masyarakat cendernyg memakai  obat-obatan pembasmi hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Pestisida yang dipakai untuk membunuh jamur disebut fungsida.

BACA JUGA

  1. Cara Budidaya Tanaman Nilam, Yang Ternyata Memiliki Prospek Bisnis Mengejutkan!

  2. Inilah Cara Menangani Hama & Penyakit Pada Tanaman Anthurium

  3. Polybag Pembibitan, Pilihan Tepat Memperoleh Varietas Unggulan

  4. Cara Menjaga Produksi Teh Walau di Musim Kemarau


Untuk membasmi hama dengan menggunakan pestisida atau obat-obatan harus dilakukan secara bijak dan hati-hati. Pengunaan pestisida yang berlebihan dan tidak tepat justru bisa menimbulkan bahaya yang lebih besar. Hal ini  dikarenakan oleh pestisida yang digunakan dapat membuat hama dan penyakit menjadi kebal. Oleh karena itu penggunaan obat-obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal dan sebijak mungkin agar tidak malah memberi ketahanan hama terhadap serangan obat pembasmi.

Hama yang menyerang tumbuhan adalah organisme yang biasa menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu bahkan terhambat.

Kutu Putih/kutu kebul
Hama ini biasanya lebih banyak ditemukan menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding dengan dataran tinggi. Kutu putih whitefly ini bisa diketahui di batang dan daun bagina bawah. Hama ini menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan meninggalkan jelaga pada daun. Hal ini bisa ditanggulangi dengan membersihkan dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprotkan kembali dengan insektisida. Insektisida kontak atau sistemik yang bisa digunakan, seperti mitac 200 EC dosisi 1-2 ml / 1, Decis 1 cc / 1, dan Cofidor 200 SL dosis 1 ml / 1.

Ulat
Hama ini biasanya menyerang daun tanaman, yaitu spodoptera sp, terlihat dengan adanya daun muda atau setengah tua yang rombeng dari pinggir. Ada juga ulat yang menyerang batang, yaitu noctuidae. Penanggulangannya bisa dilakukan dengan mengambil ulat setrik mekanis. Apa bila serangannya sudah semakin parah maka, ulat bisa dibasmi dengan menyemprotkan insektisida 2 minggu sekali. Insektisida yang bisa digunakan merupakan Atabron 1 ml/1, Decis 25 EC 0,5-1 ml/1, atau Buldok 25 EC dosis 0.5-2 ml/1.

Belalang
Tanda-tanda penyerapan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng. Hama ini bisa ditanggulangi dengan penangkapan setrik manual. Tangkap belalang atau yang belum bersayap saat masih pagi dan berembun belalang tidak bisa terbang dengan sayap basah. Anda juga bisa menyemprotkan Confidor 200 SL dosis 1 ml/1. Campurkan Decis 2,5 EC dosis 0,75-1 ml/1 dengan frekuensi penyemprotan 2 minggu sekali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Begini Cara Tepat Memasang Paranet yang Benar

Cara Membuat Green House Sederhana Dengan Paranet

Rahasia Budidaya Melon Hidroponik Agar Panen Melimpah