Tips Untuk Budidaya Tanaman Ubi Jalar

   

Pada tempat dan wilayah tertentu, ubi jalar ialah salah satu komoditas materi masakan pokok. Ubi jalar yakni komoditi pangan penting di Indonesia dan diusahakan penduduk mulai dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi. Tanaman ini bisa mengikuti keadaan di daerah yang kurang subur dan kering. Sehingga flora ini bisa diusahakan orang sepanjang tahun, Ubi jalar bisa diolah menjadi banyak sekali bentuk atau macam produk olahan.

Untuk budidaya kita butuh menyiapkan binih yang bagus. Penyiapan bibit pada budidaya ubi jalar sanggup dilakukan dengan dua cara pertama secara generatif yakni melalui umbi dan melaui vegetatif yakni dengan penyetekkan.

Cara Generatif
Cara generatif yakni dengan metode menumbuhkan umbi. Caranya pilih umbi bermutu manis dan sehat, kemudian dibiarkan di tempat lembab dan teduh hingga keluar tunasnya. Tunas yang keluar dari umbi dipotong dan siap untuk dibesarkan. Cara generatif jarang dilakukan dalam budidaya ubi jalar skala luas. Cara ini digunakan untuk memperbanyak hibrida dalam skala terbatas. Atau untuk mengembalikan sifat-sifat unggul sang induk.

BACA JUGA 

• Sukses Beternak Ikan Dengan UV Plastic

• Tingkat Kekeringan Rumput Laut Merata Dengan Mengaplikasikan Plastik UV 6%

• Mengapa Wajib Memilih Plastik UV untuk Greenhouse…?

• Jadi Beginilah Cara Terbaik, Budidaya Kopi Dengan Mudah & Praktis!

Cara Vegetatif
Pembibitan dengan metode Vegetatif yakni dengan metode stek batang. Metode ini dilaksanakan dengan cara  memotong batang  flora yang berumur di atas dua bulan dengan ruas yang pendek-pendek. Kemudian potong batang flora kira-kira sepanjang 15-25 cm. Pada tiap potongan minimal terbisa dua ruas batang. Potong sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan. Ikat batang yang telah distek tersebut dan biarkan selama satu ahad di tempat yang teduh. Perbanyakan dengan cara stek batang secara terus menerus akan menurunkan kualitas tanaman. Oleh alasannya yakni itu, perbanyakan dengan stek hanya dianjurkan untuk 3 hingga 5 generasi penanaman.

Tanaman ini sesuai pada tanah yang lempung berpasir dengan kadar humus tinggi. Tanah tipe ini mempunyai drainase yang baik. Tanaman ini tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Pada lahan tegalan, budidaya ubi jalar cocok dilakukan diakhir ekspresi dominan hujan. Sedangkan untuk lahan sawah lebih cocok pada ekspresi dominan kemarau. Budidaya pada tanah kering dan retak-retak, akan menurunkan imunitas tanaman. Tanaman gampang terjangkit hama dan penyakit. Sebaliknya bila ditanam ditempat becek atau basah, umbinya akan kerdil, kadar serat tinggi, umbi gampang wangi dan bentuknya benjol.

Menanam ubi jalar relatif tak memerlukan pupuk yang banyak. Apalagi kalau ditanam di lahan bekas sawah. Sebelum menanam ubi jalar, hendaknya tanah dibajak atau dicangkul supaya gembur. Kemudian bentuk bedengan setinggi 30-40 cm. Buat lebar bedangan 60-100 cm dengan jarak antar bedengan 40-60 cm. Panjang bedengan mengikuti bentuk lahan. Untuk budidaya ubi jalar berikan pupuk dasar berupa pupuk sangkar atau kompos yang diolah dengan fermentasi. Pupuk sangkar yang manis ialah adonan kotoran ayam dan sapi atau kambing talah diproses dengan fermentasi. Campurkan pupuk pada dikala pembuatan bedengan dengan takaran 3 ton per hektar dan NPK 250 kg per Ha.
Setelah selesai pertolongan pupuk pada lahan. Tanaman Ubi jalar siap ditanam dengan cara membenamkan 2/3 stek batang kedalam tanah. Dalam satu bedengan terbisa dua baris tanaman. Jarak antar flora dalam satu baris 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Dibutuhkan sekitar 36 ribu batang untuk lahan seluas satu hektar.

Masa-masa pertama tumbuh diupayakan untuk menjaga kelembaban tanah. Lakukan penyiraman tiap pagi dan petang hari pada stek yang gres ditanam. Penyiraman sanggup dilarang sehabis flora terlihat tumbuh, yang dicirikan dengan keluarnya daun baru. Tanaman ubi ialah flora yang tahan kekeringan. Intensitas hujan dua ahad sekali sudah cukup memperlihatkan asupan air. Sehingga relatif tidak memerlukan penyiraman secara terus menerus. Setelah 2-3 ahad penanaman, periksa keseluruhan tanaman. Apabila terbisa flora yang gagal tumbuh segera sulam dengan flora baru.