Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Karet

Gambar
Hama Rayap Rayap pada umumnya berkumpul dan bersarang pada tanaman yang sudah mati. Serangan pada tumbuhan karet biasanya sesudah tumbuhan karet mati sebagai tanggapan dari serangan jamur akar putih (JAP) atau pada areal penanaman yang memakai materi tanam stump mata tidur yang kekeringan. Namun demikian untuk tumbuhan muda bisa terjadi serangan apabila terjadi kekeringan pada ketika musim kemarau. Pengendalian hama ini adalah: Membersihkan tunggul-tunggul sisa pembukaan lahan. Menanam dengan materi tanam polybag. Menaburkan Carbofuran ( Furadan atau Dharmafur ) di sekitar tumbuhan yang terjangkit sebanyak satu sendok makan. Penyakit akar putih ( Rigidoporus microporus) Penyakit ini sanggup menyerang pada tumbuhan di pembibitan hingga tumbuhan menghasilkan. Tanaman yang terserang terlihat daun tajuknya pucat kuning dan tepi atau ujung daun tajuknya terlipat ke dalam. Kemudian daun gugur dan ujung ranting menjadi mati. Adakalanya terbentuk daun muda atau

Teknis Karet

Gambar
Seleksi bibit Sebelum bibit ditanam, terlebih dahulu dilakukan seleksi bibit untuk memperoleh bahan tanam yang memeliki sifat-sifat umum yang baik antara lain : berproduksitinggi, responsif terhadap stimulasi hasil, resitensi terhadap serangan hama dan penyakit daun dan kulit, serta pemulihan luka kulit yang baik. Beberapa syarat yang harus dipenuhi bibit siap tanam ialah antara lain : - Bibit karet di polybag yang sudah berpayung dua. - Mata okulasi benar-benar baik dan telah mulai bertunas - Akar tunggang tumbuh baik dan memiliki akar lateral - Bebas dari penyakit jamur akar (Jamur Akar Putih). Kebutuhan bibit Dengan jarak tanam 7 m x 3 m (untuk tanah landai), dibutuhkan bibit tanaman karet untuk penanaman sebanyak 476 bibit, dan cadangan untuk penyulaman sebanyak 47 (10%) sehingga untuk setiap hektar kebun dibutuhkan sebanyak 523 batang bibit karet. Penanaman Pada umumnya penanaman karet di lapangan dilaksanakan pada musim penghujan yakni antara bula

Pala Sebagai Sebuah Peluang Perjuangan Yang Mempunyai Nilai Hemat Tinggi

Gambar
Pala ( Myristica Fragan Haitt ), satu lagi jenis flora orisinil Indonesia yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman orisinil Kepulauan Banda Maluku ini merupakan flora buah berupa pohon tinggi telah menjadi komoditi perdagangan yang penting semenjak masa Romawi. Tanaman pala menyebar ke Pulau Jawa, pada dikala perjalanan Marcopollo ke Tiongkok yang melewati pulau Jawa pada tahun 1271 hingga 1295 pembudidayaan flora pala terus meluas hingga Sumatera. Beberapa jenis Tanaman pala yang tumbuh di Indonesia antara lain: Myristica fragrans Houtt Myristica argentea Ware Myristica fattua Houtt Myristica specioga Ware Myristica Sucedona BL Myristica malabarica Lam. Jenis pala yang banyak diusahakan yakni terutama Myristica fragrans , lantaran jenis pala ini mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi daripada jenis lainnya. Disusul jenis Myristica argentea dan Myristica fattua. Jenis Myristica specioga, Myristica sucedona, dan Myristica malabarica produk

Panduan Cara Inokulasi Gaharu

Gambar
Berdasarkan hasil penelitian para ahli, terdapat 17 tanaman yang sanggup menghasilkan gaharu yaitu Aetoxylon sympetalum, Aquilaria hirta, A. malaccensis, A. microcarpa, A. filarial, A. beccariana, A. cumingiani, Dalbergia parviflora, Enkleia malaccensis, Excoecaria agallocha, Gonystilus bancanus, G. macrophyllus, Wikstroemia androsaemifolia, W. polyantha, W. tenuiramis, Gyrinops verstegi dan G. cumingiani. Di Kalimantan sendiri terdapat 3 jenis pohon penghasil gaharu yaitu Aquilaria microcarpa, A. beccariana dan A. malaccensis. Para jago menyebutkan bahwa gaharu yang dihasilkan dari pohon genera Aquilaria mempunyai mutu dan harga lebih tinggi dibandingkan dengan genera Gonystilus Menurut para ahli, terbentuknya gaharu berkaitan dengan proses patologis yang dirangsang oleh adanya luka pada batang patah cabang atau ranting. Luka tersebut menimbulkan pohon terinfeksi oleh penyakit (bakteri, jamur atau virus) yang diduga mengubah pentosan atau selulosa pada kayu menjad

Teknik Inokulasi Gaharu

Gambar
Fusarium yang di inokulasi ke jaringan pohon itu bahwasanya basil penyebab penyakit. Oleh alasannya ialah itu pohon gaharu itu melawan dengan memproduksi resin berjulukan fitoaleksin supaya basil tak menyebar ke jaringan pohon lain. Seiring waktu, resin itu mengeras di sudut sudut pembuluh xylem dan floem – organ pohon yang mendistribusikan masakan berwarna kecokelatan, serta harum kalau dibakar. Mengingat jenis isolate penyakit pembentuk gaharu berbeda beda sesuai kondisi iklim dan lingkungan, maka penyedia inokulan perlu melaksanakan isolasi jenis penyakit yang berprospek memproduksi gaharu. Isolasi ini dilakukan terhadap flora gaharu alam yang berada di dalam tempat hutan sekitar daerah pengembangan. Untuk tujuan tersebut, perlu diawali dengan pengamatan lapangan untuk mempelajari aspek gaharu yang tumbuh alami serta mengisolasi dan mengidentifikasi jenis penyakit dari pohon yang terserang. Agar berhasil membuatkan inokulan pembentuk gaharu, diharapkan teknik ter

Mengenal Gaharu ( Kolam Alem)

Gambar
Gaharu (bak alem-red) – Mungkin sebagian besar dari kita masih belum mengenal kayu gaharu, kayu yang berasl dari poho gaharu dan biasanya tumbuh dengan baik di tempat tropis dengan ketinggian 750 meter dari permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian beberapa forum pendidikan, pohon gaharu tumbuh dengan baik apabila tanah yang ditumbuhinya sanggup ditumbuhi pohon berkayu keras. Dan dikala ini pohon gaharu banyak tumbuh  di tempat Kalimantan, Sumatera dan Papua. Banyaknya manfaat dan nilai jual yang tinggi menciptakan kayu gaharu ini menjadi primadona bagi para petani, bahkan tak hanya kayu gaharu saja yang mempunyai nilai ekonomis, untuk ukuran daun pun sanggup diolah menjadi teh yang sangat berkhasiat. Kayu Gaharu memiliki  kandungan resin atau damar bacin yang mengeluarkan aroma dengan keharuman yang khas. Dari aroma kayu gaharu  yang sangat popular bahkan sangat disukai oleh masyarakat negara-negara di Timur Tengah, Saudi Arabia, Uni Emirat, Yaman, Om

Teknik Dan Cara Budidaya Gaharu

Gambar
Syarat Tumbuh, Gaharu sanggup ditanam mulai dari dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 750 mdpl. Identitas Tanaman, Tinggi pohon mencapai 40 m dengan diameter batang mencapai 60 cm.  Permukaan batangnya licin, berwarna keputih-putihan, adakala beralur.  Kayu biasanya keras.  Bentuk daun lonjong agak memanjang dengan ukuran panjang 6-8 cm, lebar 3-3,5 cm. Ujung daun meruncing, daun kering biasanya berwarna abu-abu kehijauan, tepi daun agak bergelombang, melengkung, kedua permukaannya licin dan mengkilap. Tulang daun sekunder 12-16 pasang. Bunga terdapat pada ujung ranting, ketiak daun. atau adakala di bawah ketiak daun.  Bunga berbentuk lancip, panjangnya hingga 5 mm, berwarna hijau kekuningan atau putih, berbau harum.  Buah berbentuk lingkaran telur atau agak lonjong, panjangnya hingga 4 cm, lebar 2,5 cm.  Bentuk biji lingkaran telur, tutupnya rapat oleh rambut yang berwarna merah. Perbanyakan Bibit Secara umum, ada 2 (dua)